Do you believe In love?..
Simple question, difficult to answer.
Naif kalo aku bilang;” No. I don’t believe it.” Aku masih percaya ada kekuatan lain di balik kata yang hanya terdiri dari 4 huruf itu- 2 huruf konsonan da 2 huruf vokal. Aku juga masih percaya, di jaman seperti ini masih ada orang yang berikrar mengabdikan dirinya untuk sebuah kata itu. Aku juga masih percaya, ada orang yang hidup atau malah memilh untuk mengakhiri hidup dengan alasan yang sama; LOVE
Hanya saja …terkadang aku merasa kata-kata itu sudah terlalu mahal untukku. Untukku , ada hal lain yang jauh lebih memegang peranan, dengan tingkat kepentingan yang seimbang, dari pada sekedar kata itu. Ada, atau banyak faktor yang tidak bisa dikesampingkan dan kita tidak bisa hanya melihat kata itu secara utuh, LOVE,
Aku di sini tidak bertujuan mencari cinta, tapi cinta bisa dicari. Love is not the real point. Aku lebih memilih percaya pada komitmen yang kuat, niat awal yang terbentuk. Dari situlah semua berawal. Tapi tidak menutup kemungkinan dari situ juga semuanya akan berakhir karena bagaimanapun semua yang berawal pasti juga suatu saat akan berakhir..dan itu tidak dapat kita hindari.
Dari komitmen yang kuat, aku percaya bahwa cinta juga akan datang menghampiri, lalu tumbuh dengan subur untuk kemudian mengakar sampai ke relung yang terdalam. Dan tentunya kerabat-kerabat sang cinta juga tidak akan segan untuk menemani kita.
Lalu..bagaimana komitmenku sendiri?
Hiperbolis memang, karena di sini hanya ada aku tanpa lawan bicara.
Komitmen yang kubangun telah mengantarkanku untuk ingin lebih banyak mengenalnya, mendalaminya dan memahaminya…tentunya aku tidak bisa menjamin komitmen ini akan bertahan selamanya, tak ada yang tahu sampai berapa usia kita bukan? juga tak ada yang tahu sampai berapakah usia perjodohan setiap orang. Tapi…aku hanya bisa meyakinkan bahwa komitmen ini tulus dan benar-banar ingin kujalani bersamanya..hanya bersamanya…
Bukan manusia jika tidak memiliki rasa takut. Aku juga. Ketakutan -ketakutan itu sering datang menghampiri. ketakutan bila suatu saat apa yang sudah kubangun dengan segala perasaan tiba-tiba hilang begitu saja tanpa bekas,tanpa jejak. Ketakutan bahwa suatu saat komitmen yang kubangun malah menghadirkan duka bukan suka.
Ketika pekiran-pikiran itu datang menghampiri , aku cuma bisa menghela nafas , dan beharap semoga semua ketakutanku tidak akan pernah berujung menjadi kenyataan..
Dan ketika ternyata komitmen itu telah menghadirkan sang cinta di hati..tidak salah kan jika aku juga menjadi salah satu pemujanya??...
....
Simple question, difficult to answer.
Naif kalo aku bilang;” No. I don’t believe it.” Aku masih percaya ada kekuatan lain di balik kata yang hanya terdiri dari 4 huruf itu- 2 huruf konsonan da 2 huruf vokal. Aku juga masih percaya, di jaman seperti ini masih ada orang yang berikrar mengabdikan dirinya untuk sebuah kata itu. Aku juga masih percaya, ada orang yang hidup atau malah memilh untuk mengakhiri hidup dengan alasan yang sama; LOVE
Hanya saja …terkadang aku merasa kata-kata itu sudah terlalu mahal untukku. Untukku , ada hal lain yang jauh lebih memegang peranan, dengan tingkat kepentingan yang seimbang, dari pada sekedar kata itu. Ada, atau banyak faktor yang tidak bisa dikesampingkan dan kita tidak bisa hanya melihat kata itu secara utuh, LOVE,
Aku di sini tidak bertujuan mencari cinta, tapi cinta bisa dicari. Love is not the real point. Aku lebih memilih percaya pada komitmen yang kuat, niat awal yang terbentuk. Dari situlah semua berawal. Tapi tidak menutup kemungkinan dari situ juga semuanya akan berakhir karena bagaimanapun semua yang berawal pasti juga suatu saat akan berakhir..dan itu tidak dapat kita hindari.
Dari komitmen yang kuat, aku percaya bahwa cinta juga akan datang menghampiri, lalu tumbuh dengan subur untuk kemudian mengakar sampai ke relung yang terdalam. Dan tentunya kerabat-kerabat sang cinta juga tidak akan segan untuk menemani kita.
Lalu..bagaimana komitmenku sendiri?
Hiperbolis memang, karena di sini hanya ada aku tanpa lawan bicara.
Komitmen yang kubangun telah mengantarkanku untuk ingin lebih banyak mengenalnya, mendalaminya dan memahaminya…tentunya aku tidak bisa menjamin komitmen ini akan bertahan selamanya, tak ada yang tahu sampai berapa usia kita bukan? juga tak ada yang tahu sampai berapakah usia perjodohan setiap orang. Tapi…aku hanya bisa meyakinkan bahwa komitmen ini tulus dan benar-banar ingin kujalani bersamanya..hanya bersamanya…
Bukan manusia jika tidak memiliki rasa takut. Aku juga. Ketakutan -ketakutan itu sering datang menghampiri. ketakutan bila suatu saat apa yang sudah kubangun dengan segala perasaan tiba-tiba hilang begitu saja tanpa bekas,tanpa jejak. Ketakutan bahwa suatu saat komitmen yang kubangun malah menghadirkan duka bukan suka.
Ketika pekiran-pikiran itu datang menghampiri , aku cuma bisa menghela nafas , dan beharap semoga semua ketakutanku tidak akan pernah berujung menjadi kenyataan..
Dan ketika ternyata komitmen itu telah menghadirkan sang cinta di hati..tidak salah kan jika aku juga menjadi salah satu pemujanya??...
....
.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar